Hampir setengah atau 47 persen orang tua Inggris yang disurvei mengatakan anak anak mereka mengalami penurunan perkembangan sosial dan emosional selama penerapan sistem penguncian (lockdown) pandemi virus corona (Covid 19). Ini menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Institute of Fiscal Studies pada Selasa lalu. Hampir setengah atau 47 persen orang tua Inggris yang disurvei mengatakan anak anak mereka mengalami penurunan perkembangan sosial dan emosional selama pandemi.
Lebih dari setengah dari mereka yang memiliki anak berusia antara empat hingga tujuh tahun atau 52 persen mengatakan keturunan mereka mengalami kemunduran dalam perkembangan. Begitu pula dengan 42 persen orang tua yang memiliki anak berusia 12 hingga 15 tahun. Sementara itu, orang tua yang memiliki anak perempuan lebih cenderung melaporkan regresi daripada orang tua dari anak laki laki.
CLBK Kontras Arema FC dan Persebaya: 1 Jadi Top Skor Klub, 1 Malah OTW Pensiun, Bonek Aremania Cek Halaman 3 Pendaftaran CPNS dan Seleksi PPPK Diundur 20 September, Berikut Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh Tabrak Taksi Online di Bandung, Lima Orang Meninggal Dunia
Jadwal Terbaru Seleksi CPNS 2023 dan PPPK Setelah Perpanjangan Masa Pendaftaran Hasil Survei Terbaru Edisi Desember Capres Cawapres di Jabar, Jatim, dan Jateng Versi Tiga Lembaga Halaman 4 Hasil dan Klasemen Liga Italia Kewalahan Lawan Tim Promosi, Juventus Malah Bikin Inter Milan Untung Bolasport.com
Tiba di Sorong, Oknum Polisi yang Rampok Rp 225 Juta Langsung Ditahan Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Hanya satu dari enam orang tua yang melihat anak anak mereka mengalami lebih sedikit tantangan daripada sebelum lockdown.
Dikutip dari laman , Minggu (6/8/2023), lembaga tersebut melakukan survei terhadap 6.095 orang tua dengan anak berusia empat hingga 16 tahun tentang pengalaman mereka selama tahun pertama pandemi. Mereka ditanyakan terkait seberapa sering anak tersebut tampak khawatir atau mudah takut, kehilangan kepercayaan diri, terus menerus gelisah, mengamuk atau menunjukkan perilaku negatif lainnya pada Februari 2021 versus Februari 2020, tepatnya sebelum Inggris menerapkan lockdown. "Selama pandemi Covid 19, anak anak dari semua latar belakang melihat keterampilan sosial dan emosional mereka semakin memburuk," kata Ekonom riset IFS Andrew McKendrick.
Ia mencatat bahwa penutupan sekolah, kurangnya kontak dengan teman dan keluarga, serta penyakit parah yang berpotensi menghancurkan atau kematian yang terjadi pada orang yang dicintai , menjadi pendorong penting lain dari penurunan keterampilan anak anak. Begitu pula dengan gangguan ekonomi yang dialami oleh orang tua mereka. Penelitian tersebut mengkonfirmasi temuan Inspektur Kepala Ofsted Amanda Spielman pada tahun lalu.
Ia menemukan bahwa semakin banyak anak kecil yang tidak dapat memahami ekspresi wajah atau bahkan menggunakan toilet sendiri dibandingkan sebelum pandemi. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.