Kematian adalah suatu takdir yang pasti akan datang di setiap makhluk bernyawa. Kematian bisa datang kapan saja dan di mana saja, bisa saat di rumah, bekerja, tiduran, atau lain sebagainya. Bahkan, kematian bisa juga terjadi saat seseorang sedang naik pesawat.
Tapi, bagaimana jika kamu menemui ada penumpang meninggal di pesawat? Sebagian penumpang pasti akan terkejut hingga takut jika melihat langsung ada penumpang yang meninggal di pesawat. Namun kamu tak perlu panik.
Biasanya pramugari memiliki cara tersendiri untuk mengurus penumpang yang meninggal di pesawat. Pantas Mandala Shoji Somasi Hotel Usir Paksa, Rugi Rp106 Miliar, Acara Undangan 400 Orang Berantakan Halaman 3 Penjaga Gawang Timnas Indonesia Cedera, Shin Tae yong Perlu Ubah Komposisi Kiper Jelang Piala Asia 2023 Bolasport.com
Media Belgia Terkejut Radja Nainggolan Gabung Klub Polisi Indonesia, Dikira Kariernya Sudah Mati Bolasport.com Elektabilitas Capres 2024 Hasil Survei 4 Lembaga Edisi Desember 2023, 3 Provinsi Kunci Kemenangan Halaman 4 Kapolres Serang Sebut Peternak yang Jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Harusnya Bisa Kabur
Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Tak hanya menjaga keselamatan penumpang saja, pramugari bahkan diajarkan caranya memberikan pertolongan pertama hingga metode penyelamatan. Pramugari juga diajarkan cara mengurus penumpang meninggal di pesawat tanpa membuat keributan.
Diwartakan The Sun , tindakan tiap maskapai penerbangan rupanya berbeda beda ketika mengurus penumpang meninggal di pesawat. Seperti pada British Airways misalnya. Apabila ada penumpang meninggal di pesawat maka pramugari akan melakukan CPR lebih dulu.
Sedangkan untuk maskapai Ryanair, pramugari harus memiliki keterampilan khusus untuk menangani penumpang dengan kondisi tersebut. Seorang Juru Bicara mengatakan: "Semua pesawat Ryanair membawa peralatan pertolongan pertama, sepenuhnya sesuai dengan peraturan keselamatan UE." "Semua awak kabin dilatih dalam prosedur pertolongan pertama, termasuk menggunakan defibrillator yang dibawa ke dalam pesawat."
Lalu, jika ada penumpang dalam keadaan yang parah, maka pilot harus mengalihkan pesawat ke bandara terdekat. "Kami akan meminta bantuan medis untuk bersiaga sebelum pesawat mendarat." Menurut laporan, meski kru sudah terlatih secara medis, tapi dalam sejumlah kasus tragis ada di antara mereka (bahkan yang profesional) tetap tidak dapat membantu.
Jadi jika ada penumpang meninggal di pesawat, jenazah akan dipindahkan ke deretan kosong atau kelas bisnis yang jauh dari yang lain, kemudian ditutup dengan permadani. Namun ini berbeda tergantung pada kebijakan maskapai di berbagai negara. Pramugari Annette Long mengatakan pada Business Insider bahwa dia biasanya menutupi tubuh penumpang yang meninggal dengan selimut.
Annette menuturkan, "Saya mungkin akan meletakkan selimut di atas orang itu agar tidak menarik perhatian penumpang lain." "Anda ingin menjaga martabat dan rasa hormat untuk seseorang yang telah meninggal. Anda tidak ingin ada yang menatap mereka. Itu akan terlihat menyedihkan". Dalam situs Quora, pelancong juga berbagi pengalaman mereka yang menemui penumpang meninggal di pesawat.
Seorang warganet menceritakan jika suaminya meninggal dalam penerbangan jarak jauh Air New Zealand rute Los Angeles ke Auckland. Wanita itu mengaku kalau suaminya sedang tidur, tapi ia bingung kenapa suaminya tidak bangun lagi. Dia mengatakan: "Kami berada dalam penerbangan kelas bisnis dan dia tidur lalu tidak bangun lagi."
"Ketika dia tidak bangun, saya mencari pramugari dan menjemput penumpang yang berprofesi dokter untuk menolong." "Dia melakukan tes kehidupan yang biasa dan menyatakan kalau suami saya meninggal sekira empat jam sebelum pesawat mendarat." Wanita itu menceritakan bagaimana suaminya ditutupi dengan selimut selama sisa perjalanan udara dan dia berbaring di sampingnya.
Akan tetapi menurut Undang Undang, penumpang tidak bisa dinyatakan meninggal di udara. Namun mereka akan dinyatakan meninggal saat pesawat mendarat.
